Saturday, June 6, 2015

Lactobacillus plantarum


Domain                 : Bacteria
Kingdom               : Bacteria
Phylum                  : Firmicutes
Class                     : Bacilli
Order                    : Lactobacillales
Family                   : Lactobacillaceae
                                                                       Genus                    : Lactobacillus
                                                                       Spesies                  : Lactobacillus plantarum  
        
     Salah satu jenis bakteri asam laktat yang dapat digunakan untuk produk perikanan adalah Lactobacillus plantarum. Jenis bakteri asam laktat ini digunakan untuk menghambat penurunan mutu filet nila merah sehinga dapat disimpan dalam waktu lebih lama. Menurut Jenie dan Rini (1995) Lactobacillus plantarum mempunyai kemampuan untuk menghambat mikroorganisme pathogen pada bahan pangan dengan daerah penghambatan terbesar dibandingkan dengan bakteri asam laktat lainnya.
        Lactobacillus plantarum adalah salah satu mikroba yang paling umum digunakan sebagai inokulan silase sehingga diharapkan mampu mencapai pH 3,8 – 4,2 lebih awal dan mempunyai karakterisitik silase yang baik, sehingga akan diperoleh silase pucuk tebu yang berkualitas sebagai pakan ternak (Lamid Mirni,dkk;2012).
         Lactobacillus plantarum merupakan bakteri Gram- positif aerotolerant yang tumbuh pada 15 ° C ( 59 ° F ) tetapi tidak pada 45 ° C ( 113 ° F ) , dan menghasilkan kedua isomer asam laktat ( D dan L ) . Ini spesies dan lactobacilli terkait tidak biasa dalam bahwa mereka dapat bernafas oksigen tetapi tidak memiliki rantai pernapasan atau sitokrom. Oksigen dikonsumsi akhirnya berakhir sebagai hidrogen peroksida . Peroksida , dianggap , bertindak sebagai senjata untuk mengecualikan bakteri bersaing dari sumber makanan .
 1.1 Bakteri Asam Laktat (BAL)
      Bakteri asam laktat adalah kelompok bakteri yang mampu mengubah karbohidrat (glukosa) menjadi asam laktat. Efek bakterisidal dari asam laktat berkaitan dengan penurunan pH lingkungan menjadi 3 sampai 4,5 sehingga pertumbuhan bakteri lain termasuk bakteri pembusuk akan terhambat (Amin dan Leksono, 2011). Pada umumnyaa mikroorganisme dapat tumbuh pada kisaran pH 6-8 (Buckle et al., 1987).
      Bakteri asam laktat pada ikan merupakan salah satu bagian dari bakteri awal. Pertumbuhan bakteri ini dapat menyebabkan gangguan terhadap bakteri pembusuk dan pathogen (Bromerg, dkk., 2001). Pemanfaatan BAL oleh manusia telah dilakukan sejak lama, yaitu untuk proses fermentasi makanan. BAL merupakan kelompok besar bakteri menguntungkan yang memiliki sifat relatif sama. Saat ini BAL digunakan untuk pengawetan dan memperbaiki tekstur dan cita rasa bahan pangan (Chabela, dkk., 2001). BAL mampu memproduksi asam laktat sebagai produk akhir perombakan karbohidrat, hidrogen, peroksida, dan bakteriosin (Afrianto, dkk., 2006). Dengan terbentuknya zat antibakteri dan asam maka pertumbuhan bakteri pathogen seperti Salmonella dan E. Coli akan dihambat (Silalahi, 2000).
      Efektivitas BAL dalam menghambat bakteri pembusuk dipengaruhi oleh kepadatan BAL, strain BAL, dan komposisi media (Jeppensen dan Huss, 1993). Selain itu, produksi substansi penghambat dari BAL dipengaruhi oleh media pertumbuhan, pH, dan temperature lingkungan (Ahn dan Stiles, 1990).
Lactobacillus plantarum
      Lactobacillus plantarum merupakan salah satu jenis BAL homofermentatif dengan temperatur optimal lebih rendah dari 37oC (Frazier dan Westhoff, 1998). L.plantarum berbentuk batang (0,5-1,5 s/d 1,0-10 um) dan tidak bergerak (nonmotil). Bakteri ini memilik sifat katalase negatif, aerob atau fakultatif anerob, mampu mencairkan gelatin, cepat mencerna protein, tidak mereduksi nitrat, toleran terhadap asam, dan mampu memproduksi asam laktat. Dalam media agar, L.plantarum membentuk koloni berukuran 2-3 mm, berwarna putih opaque, conveks, dan dikenal sebagai bakteri pembentuk asam laktat (Kuswanto dan Sudarmadji, 1998).
      L.plantarum mampu merombak senyawa kompleks menjadi senyawa yang lebih sederhana dengan hasil akhirnya yaitu asam laktat. Menurut Buckle et al. (1978) asam laktat dapat menghasilkan pH yang rendah pada substrat sehingga menimbulkan suasana asam. L.plantarum dapat meningkatkan keasaman sebesar 1,5 sampai 2,0% pada substrat (sarles et al., 1956). Dalam keadaan asam, L.plantarum memiliki kemampuan untuk menghambat bakteri pathogen dan bakteri pembusuk (Delgado et.al., 2001).
      Pertumbuhan L.plantarum dapat menghambat kontaminasi dari mikroorganisme pathogen dan penghasil racun karena kemampuannya untuk menghasilkan asam laktat dan menurunkan pH substrat, selain itu BAL dapat menghasilkan hidrogen peroksida yang dapat berfungsi sebagai antibakteri (Suriawiria, 1983). L..plantarum juga mempunyai kemampuan untuk menghasilkan bakteriosin yang berfungsi sebagai antibiotik (Jenie dan Rini, 1995).
1.2 Filet Nila Merah
       Nila merah merupakan salah satu jenis ikan yang berpotensi sebagai bahan baku filet, karena memiliki daging tebal dengan sedikit duri, warna daging putih bersih, dengan tekstur mirip ikan kakap merah (Dzajuli, 2002). Nila merah juga mempunyai kandungan protein yang cukup tinggi. Filet ikan adalah lempengan daging ikan tanpa tulang yang diperoleh dengan cara memotong daging sejajar dengan tulang belakang (Dore, 1991). Penurunan mutu pada filet dapat diketahui dengan menggunakan beberapa cara yaitu uji kimiawi, uji bakteriologis (mikrobiologis), dan uji organoleptik. Uji organoleptik dilakukan untuk menilai sejauh mana produk menyimpang dari mutu ikan yang masih segar dengan menggunakan panca inder dan mengamati  perubahan terhadap karateristik organoleptik yang terdiri dari kenampakan atau rupa, warna, aroma, rasa, dan tekstur produk.
1.3 Masa Simpan Filet Nila Merah
       Masa simpan atau umur simpan bahan pangan adalah waktu tenggang atau waktu selang suatu bahan pangan dapat disimpan dalam keadaan masih dapat dikonsumsi. Masa simpan erat kaitannya dengan proses pembusukan. Salah satu cara untuk memperpanjang masa simpan adalah dengan menyimpan pada suhu rendah.
       Penyimpanan suhu rendah bertujuan untuk memperlambat reaksi kimia aktivitas enzim pada bahan pangan serta dapat menghambat atau menghentikan pertumbuhan dan aktivitas mikroorganisme (Frazier dan Westhoff, 1978). Masa simpan bahan pangan segar relatif singkat meskipun pada suhu rendah. Relatif singkatnya masa singkat bahan pangan disebabkan adanya bakteri psikrofilik gram negatif dari kelompok Pseudomonas dan Achromobacter dalam jumlah besar yang mengakibatkan terjadinya proses pembusukan karena degradasi protein, lemak, dan perubahan warna sehingga akan mempersingkat masa simpan (Reddy et al., 1975).
       Filet nila memiliki masa simpan yang relatuf singkat, hal ini disebabkan karena daging ikan mengandung air yang tinggi sehingga merupakan media yang baik bagi pertumbuhan bakteri pembusuk (Reddy dan Chen, 1975). Jumlah bakteri merupakan suatu indikator pembusukan yang terjadi pada ikan dan ikan dikatakan busuk apabila jumlah bakteri mencapai 105- 106 cfu/g daging (Ilyas, 1972). Jumlah bakteri maksimum pada ikan dan kerang adalah 106 cfu/g (Elliot dan Michener dalam Jay, 1996). Jumlah bakteri maksimum pada filet adalah 5x105 cfu/g (Dewan Standarisasi Nasional, 1995) 106 cfu/g (Connell, 1990). Masa simpan filet bervariasi tergantung pada waktu pembuatan setelah ikan mati (Liviawaty, 1999) serta proses penanganan dan penyimpanannya (Marshall, 2002).

           Masa simpan erat kaitannya dengan perubahan yang terjadi pada filet, baik perubahan fisik, biologis maupun kimiawi. Semua perubahan tersebut merupakan rangkaian proses yang akan menyebabkan filet membusuk, sehingga tidak layak lagi untuk dikonsumsi. Proses pembusukan dapat dihambat secara fisik yaitu dengan pengeringan dan pendinginan, secara kimiawi yaitu dengan penambahan larutan garam, larutan asam serta untuk produk-produk tertentu penambahan larutan antibiotika, dan secara biologis yaitu dengan penggunaan mikroba antagonis untuk menghambat aktivitas bakteri pembusuk.

1.4 Penyimpanan Pada Suhu Rendah
           Suhu lingkungan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kecepatan pembusukan pada daging ikan (Hadiwiyoto, 1993). Pada suhu rendah proses  penguraian menjadi lambat, oleh karena itu biasanya untuk mempertahankan kesegaran ikan dan cara menghambat mikroorganisme, ikan ditempatkan dalam wadah atau ruangan yang bersuhu dingin (Irawan, 1995). Pendinginan ini hanya bersifat menghambat pertumbuhan bukan untuk membunuh atau menghentikan mikroorganisme sama sekali (Winarno, 1993). Hampir semua bakteripathogen hanya mampu memperbanyak diri dengan laju yang lambat pada suhu di bawah 10oC, oleh karena itu makanan yang disimpan di dalam lemari es cukup aman. Beberapa organisme ada juga yang dapat tumbuh dengan baik pada suhu kira-kira 5oC sehingga kerisakan dapat terjadi walaupun di dalam lemari es (Gaman dan Sherrington, 1992).

           Mikroorganisme dapat dibedakan atas beberapa kelompok berdasarkan kemampuannya untuk dapat tumbuh pada kisaran suhu tertentu. Penggolongan mikroorganisme tesebut yaitu psikrofil, mesofil, dan termofil. Suhu tempat makanan di simpan, sangat besar pengaruhnya terhadap mikroorganisme yang dapat tumbuh serta kecepatan pertumbuhannya.

1.5 Manfaat lain dari bakteri Lactobacillus plantarum

          Sebuah studi menarik telah menyelidiki potensi cara-cara baru untuk menurunkan kolesterol, menggunakan bakteri probiotik. Peningkatan kadar kolesterol, dikenal sebagai Hiperkolesterolemia, dapat menimbulkan faktor risiko yang signifikan untuk perkembangan penyakit jantung koroner. Studi sebelumnya telah dilakukan yang menunjukkan peran bakteri probiotik dapat bermain dalam meningkatkan metabolisme lipid, dan studi ini menunjukkan manfaat dari kombinasi tertentu dari strain Lactobacillus plantarum.
Penelitian ini melibatkan tiga strain dari bakteri Lactobacillus plantarum, CECT 7527, CECT 7528 dan CECT 7529, dikenal secara kolektif sebagai AB-HIDUP. Sebanyak 60 orang, berusia antara 18-65, mengambil bagian dalam acak, plasebo terkontrol double-blind studi percobaan penelitian, 30 pada kelompok plantarum L. dan 30 membentuk kelompok plasebo. Setengah dari kelompok mengambil kapsul sehari dari strain L. plantarum AB-Life, dan setengah sisanya mengambil produk plasebo selama 12 minggu. Kelompok mengambil plantarum strain L. mengamati penurunan yang signifikan dalam kadar total kolesterol (TC), dari 13,6%.
AB-hidup kelompok probiotik menunjukkan kemampuan yang kuat untuk bertahan hidup keasaman pencernaan, dan kemampuan untuk mematuhi dinding usus. Kombinasi CECT 7527, CECT 7528 dan CECT 7529 bakteri strain menghasilkan tingkat signifikan empedu hidrolase garam, yang efektif pada proses metabolisme garam empedu yang mengandung lipid (lemak), yang menyebabkan penurunan kolesterol dalam darah. Selain jenis ini memiliki kemampuan yang tinggi untuk menggabungkan diet lemak dalam karena permukaan sel bakteri mereka mengurangi penyerapan lemak jenuh dari diet. Bakteri juga ditampilkan untuk membuat jumlah besar dari kedua asam butirat dan asam propionat, baik yang diproduksi oleh proses fermentasi bakteri anaerob.
          Jadi, secara keseluruhan kelompok probiotik AB-hidup, terdiri dari CECT 7527, CECT 7528 dan CECT 7529 bakteri strain, menunjukkan potensi yang fantastis untuk kemampuan mereka untuk mengurangi kadar kolesterol darah tinggi.
          Kemudian manfaat lain dari bakteri Lactobacillus plantarum dapat  kita temukan pada acar atau asinan kol, karena acar atau asinan kol kaya akan bakteri probiotik seperti Lactobacillus plantarum (L. plantarum) yang membantu mengatasi masalah perut kembung dan rasa tidak nyaman terkait sindrom gangguan usus.

Daftar Pustaka
Buckle, K.A., R.A. Edwards, G.H. Fleet, and M. Wooton.1987.Ilmu Pangan.Universitas Indonesia Press.Jakarta
Connel,J.J.1990.Control of Fish Quality.Fishing News Books.London
Dewan Standarisasi Nasional.1995.Filet Nila Merah Beku.Jakarta
Fuentes M, Lajo T, Carrion J & Cune J. 2013. Cholesterol-lowering efficacy of Lactobacillus plantarum CECT 7257, 7528 and 7529 in hypercholesterolaemic adults. British Journal of Nutrition, Volume 109, Issue 10, May 2013 pp 1866-1872.
Ilyas.1983.Teknologi Refrigerasi Hasil Perikanan. Teknik Pendinginan Ikan. C.V.Paripurna. Jakarta
Jenie, M.James.1996.Modern Food Microbiology.Fifth editioon.Chapman and Hall.New York, USA
Jenie, S.L., dan Shinta E. Rini.1995.Aktivitas Antimikroba dari Beberapa Spesies Lactobacillus terhadap Mikroba Patogen dan Perusak Makanan. Buletin Teknologi dan Industri Pangan
Pelczar, M.J dan E.C.S. Chan.1986. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Universitas Indonesia (UI-Press).Jakarta
Suriawiria, Unus.1995.Pengantar Mikrobiologi Umum.Angkasa.Bandung


41 comments:

  1. Pada paragraf terakhir pada bagian 1.1 menyatakan bahwa “Pertumbuhan L.plantarum dapat menghambat kontaminasi dari mikroorganisme pathogen dan penghasil racun karena kemampuannya untuk menghasilkan asam laktat dan menurunkan pH substrat, selain itu BAL dapat menghasilkan hidrogen peroksida yang dapat berfungsi sebagai antibakteri.” Sedangkan menurut yang saya baca di http://ik.pom.go.id/v2013/katalog/Hidrogen%20Peroksida.pdf jika tertelan, Hidrogen peroksida Pada konsentrasi yang tinggi dapat menyebabkan iritasi dan lecet pada mulut, tenggorokan dan abdomen. Dapat menimbulkan nyeri perut, muntah, dan diare. Perut kembung (karena membebaskan oksigen dengan cepat), dan risiko perforasi lambung, kejang, edema paru, koma, mungkin edema serebral (retensi cairan pada otak), dan kematian. Bagaimana jika Hidrogen Peroksida tersebut terdapat pada makanan (Fillet Ikan Nila), apakah tidak berbahaya ?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Pertanyaan yang bagus,sebenarnya Hidrogen peroksida yang dihasilkan oleh bakteri Lactobacillus plantarum memang bersifat racun, tapi racun tersebut berfungsi sebagai antibakteri yang menyebabkan adanya daya hambat terhadap pertumbuhan mikroorganisme lain.

      Delete
  2. Selamat lebih tengah malam , super sekali artikel kakak adiguna, namun disini saya ingin bertanya kenapa Lactobacillus plantarum tidak bisa tumbuh pada suhu 45 ° C? Apa yang terjadi jika bakteri tersebut berada pada suhu lebih dari 15 derajat celcius? Termasuk pada suhu 45 ° C? Matikah? Terimakasih.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih, ini merupakan pertanyaan yang selalu anda andalkan, pada suhu 15 ° C bakteri ini tidak akan mati, namun berdasarkan penelitian (Frazier and Westhoff,1998) L.plantarum merupakan salah satu jenis BAL homofermentatif dengan temperatur optimal lebih rendah dari 37 ° C, jadi berdasarkan penelitian tersebut bila L.plantarum dikondisikan pada suhu 45° C kemungkinan besar dia akan mati, mungkin hanya itu yang bisa saya jawab, atau dari chusna sendiri bisa menambahkan

      Delete
  3. Selamat malam, membaca artikel anda, saya ingin menambahkan mengenai hasil lain dari L. Plantarum, diantatanya adalah :
    Digunakan dalam inokulan siliase, digunakan dalam fermentasi produk makanan, digunakan untuk terapi, dan digunakan sebgagai organisme indikatif niacin percobaan bioassay, untuk lebih jelasnya, silahkan merujuk ke :

    http://tentangkitakita.com/lactobacillus-plantarum.html

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih tambahan infonya, sangat bermanfaat

      Delete
  4. super sekali artikel yang ditulis oleh kakak ibas... ternyata bakteri L. Plantarum ini memiliki banyak manfaat.
    hanya sedikit yang ingin saya tanyakan....Dalam keadaan asam, L.plantarum memiliki kemampuan untuk menghambat bakteri pathogen dan bakteri pembusuk. contoh dari bakteri patogen dan pembusuk yang biasa di hambat oleh bakteri L.plantarum itu apa saja?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Berdasarkan hasil penilitian Jenie dan Rini (1995) L.plantarum mempunyai daerah penghambat terbesar terhadap Listeria monocytogenes dibandingkan dengan bakteri asam laktat lainnya. Listeria monocytogenes merupakan bakteri pathogen yang terutama pada makanan dingin seprti susu, daging sapi, sosis kering, hasil laut dan sayur-sayuran, karena bakteri ini bersifat pathogen (Schofield, 1992).

      Delete
  5. menarik sekali isi dari artikel Anda diatas, mengenai kalimat "Menurut Jenie dan Rini (1995) Lactobacillus plantarum mempunyai kemampuan untuk menghambat mikroorganisme pathogen pada bahan pangan dengan daerah penghambatan terbesar dibandingkan dengan bakteri asam laktat lainnya." serta "....dan menghasilkan kedua isomer asam laktat ( D dan L )..."
    yang ingin saya tanyakan adalah daerah penghambatan terbesar (pada kalimat pertama) serta isomer asam laktat D dan L itu bagaimana maksudnya? mohon penjelasannya. terima kasih :)

    ReplyDelete
  6. Assalamualaikum.
    berdasarkan artikel diatas, banyak sekali peran menguntungkan bakteri Lactobacillus plantarum dalam kehidupan. yang saya tanyakan adakah peran negatif dari bakteri tersebut dalam kehidupan. jika ada bagaimana solusinya? terima kasih

    ReplyDelete
    Replies
    1. saya ingin mencoba menjawab pertanyaan saudari Nurul bahwa Lactobacillus plantarum ini juga memilki peran negatif yaitu dapat menyebabkan caries gigi untuk lebih lengkapnya silahkan di buka di http://id.wikipedia.org/wiki/Lactobacillus,
      terimakaasih....

      Delete
    2. terima kasih saudari Nihaya atas jawabannya, bermanfaat sekali

      Delete
  7. dan sedikit ingin menambahkan, berdasarkan jurnal yang saya baca pada http://biologi.fst.unair.ac.id/matkul_S1bio/Semester%20genap/Mikro.Terapan/Bahan%20Kuliah%20Mikroter/PERANAN%20BAKTERI%20ASAM%20LAKTAT.pdf, menyatakan bahwa L. plantarum merupakan spesies Lactobacillus yang mampu memproduksi H2O2 dalam jumlah yang tinggi (Jenie dan Rini, 1995). Lactobacillus mampu mengakumulasi H2O2 selama penyimpanan dalam refrigerasi tanpa pertumbuhan kultur dan produksi asam, hal ini memungkinkan aplikasi kultur laktat untuk pengawetan makanan tanpa harus melalui proses fermentasi (Gilliland, 1985).

    http://biologi.fst.unair.ac.id/matkul_S1bio/Semester%20genap/Mikro.Terapan/Bahan%20Kuliah%20Mikroter/PERANAN%20BAKTERI%20ASAM%20LAKTAT.pdf

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih informasi tambahannya sangat bagus

      Delete
  8. Terkait artikel diatas ada yang ingin saya tanyakan yaitu dimana biasa ditemukannya bakteri Lactobacillus plantarum ? dan adakah peranan dari bakteri trsebut dalam ekosistem ?

    ReplyDelete
    Replies

    1. L. plantarum dapat ditemukan di banyak lingkungan yang berbeda, yang paling sering terisolasi dari bahan tanaman dan sistem pencernaan.Para peneliti percaya bahwa urutan L. plantarum genom memiliki fitur tertentu yang memungkinkan mikroba ini menjadi serbaguna dan adaptif terhadap lingkungan yang berbeda. Fleksibilitas ini memungkinkan L. plantarum isolat dapat ditemukan dalam air liur manusia, fermentasi produk susu, bahan tanaman, silase, dan perairan limbah bahkan tertentu. Ini keuntungan energi melalui konversi fermentasi gula menjadi asam laktat, asalkan mampu melewati proses ini, kebanyakan lingkungan akan memungkinkan pertumbuhan mikroba ini. Para ahli percaya bahwa tingginya jumlah gen pengatur menyebabkan mikroorganisme ini menjadi begitu mudah beradaptasi. Habitat yang paling umum adalah dalam protein diperkaya lingkungan seperti susu karena protein-degradasi utama yang menghasilkan peptida. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa ada 144 N-terminal yang dapat digunakan untuk pembelahan peptidase. Bagian kunci lain untuk menggambarkan adaptasi mikroorganisme ini adalah kemampuannya untuk melakukan transfer gen horizontal. Proses ini dilakukan meskipun persaingan alami, infeksi bakteriofag dan banyak lagi. Lactobacillus plantarum dapat melakukan transformasi ini karena dapat mengikat DNA dan penyerapan DNA itu. (7).


      Baru-baru ini L. plantarum telah diidentifikasi sebagai probiotik. Probiotik adalah mikroorganisme non-patogen yang dapat memiliki dampak positif pada kesehatan manusia ketika mereka dicerna. Mereka menjadi suplemen makanan yang sangat populer untuk banyak orang, terutama mereka yang memiliki masalah pencernaan. (1) Dalam hal ini, L. plantarum dapat dianggap sebagai simbion manusia. Ketika probiotik yang tertelan secara teratur adalah mungkin bahwa komposisi mikroflora dalam saluran usus dapat dimanipulasi. Manipulasi ini memungkinkan peningkatan keseimbangan mikroba, stabilisasi pola enzim pencernaan, dan immunomodulation dengan mengaktifkan dan mengatur respon sistem kekebalan mukosa terkait dan sistemik. Mikroflora ditemukan di saluran usus diperkirakan untuk memberikan perlindungan dari patogen. Beberapa perusahaan saat ini menjual botol berisi L. plantarum sebagai probiotik untuk membantu dengan masalah usus termasuk IBS dan IBD, yang menyatakan bahwa bakteri ini membantu untuk "Seimbangkan Ekosistem usus."

      Delete
  9. Artikel yang super lengkap. terkait artikel tersebut Lactobacillus plantarum digunakan untuk menghambat penurunan mutu filet nila merah sehinga dapat disimpan dalam waktu lebih lama, karena Lactobacillus plantarum mempunyai kemampuan untuk menghambat mikroorganisme pathogen pada bahan pangan dengan daerah penghambatan terbesar dibandingkan dengan bakteri asam laktat lainnya. Betul?, Lalu dengan cara bagaimana Lactobacillus plantarum menghambat patogen?,, apakah dengan cara memfagositnya, menyerap nutrisi pathogen tersebut, atau menyekresikan senyawa atau zat tertentu oleh enzim tertentu?, terimakasih

    ReplyDelete
    Replies
    1. Pertanyaan yang menarik, jadi L.plantarum mampu merombak senyawa kompleks menjadi senyawa yang lebih sederhana dengan hasil akhirnya yaitu asam laktat. Menurut Buckle et al. (1978) asam laktat yang dihasilkan oleh L.plantarum dapat menghasilkan pH yang rendah pada substrat sehingga menimbulkan suasana asam. L.plantarum dapat meningkatkan keasaman sebesar 1,5 sampai 2,0% pada substrat (sarles et al. 1956). Dalam keadaan asam L.plantarum memiliki kemampuan untuk menghambat bakteri pathogen dan bakteri pembusuk. Pertumbuhan L.plantarum dapat menghambat kontaminasi dari mikroorganisme pathogen dan penghasil racun karena kemampuannya untuk menghasilkan asam laktat dan menurunkan pH substrat, selain itu BAL dapat menghasilkan hidrogen peroksida yang dapat berfungsi sebagai antibakteri

      Delete
  10. Selamat siang saudara Baskoro, Mengenai artikel anda saya ingin menambahkan bahwa Lactobacillus plantarum telah terbukti menjadi pengobatan yang efektif untuk sindrom iritasi usus ( IBS ) , penyakit Crohn , dan ulcerative . Ia memiliki kemampuan untuk menghancurkan patogen dan melestarikan nutrisi penting , vitamin , dan antioksidan . Hal ini juga menunjukkan kemampuan langka untuk menghasilkan L. lisin , asam amino yang menguntungkan . Salah satu penggunaan yang paling menarik bagi Lactobacillus plantarum melibatkan menggunakannya untuk memberikan senyawa terapeutik dan protein untuk tubuh .
    Penjelasan diatas saya kutip dari sebuah artikel bahasa inggris dari link http://www.probiotic.org/lactobacillus-plantarum.htm. Semoga bermanfaat

    Dan disini saya ingin menanyakan, Apakah L. plantarum dapat ditemukan dalam fermentasi susu kerbau?Jika bisa. Tolong jelaskan Terimahkasih

    ReplyDelete
    Replies
    1. This comment has been removed by the author.

      Delete
  11. Setelah membaca artikel banyak banget dampak postif bakteri tersebut yang ingin saya tanyakan apakah bakteri tersebut bisa dikembangbiakan dilaboratorium dan seperti apa perkembangbiakan nya?

    ReplyDelete
  12. sedikit sharing tambahan terkait bakteri Lactobacillus plantarum, bahwa bakteri tersebut adalah bakteri yang menguntungkan pada korean-food yaitu kimchi.

    untuk lebih jelasnya silahkan kunjungi alamat web: http://bodyecology.com/articles/lactobacillus_plantarum_benefits.php#.Usds-vQW37Q

    terimakasih :)

    ReplyDelete
  13. Pada artikel tersebut dikatakan bahhwa Lactobacillus plantarum mempunyai kemampuan untuk menghambat mikroorganisme pathogen, yap memang benar, dalam web http://download.portalgaruda.org/article.php?article=110371&val=3925 telah dibuktikan dengan melakukan percobaan dari susu fermentasi
    lactobacillus plantarum yang digunakan untuk menghambat laju pertumbuhan bakteri patogen spesies Salmonella typhymurium, merupakan salah satu penyebab penyakit tifus. Dan hasilnya memang benar Lactobacillus plantarum mempunyai kemampuan untuk menghambat mikroorganisme pathogen, pada percobaan tersebut ditemukan adanya daya hambat susu fermentasi Lactobacillus plantarum terhadap pertumbuhan S. typhimurium. bisa dibaca lebih lanjut pada link yang sudah saya berikan.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih info barunya atiyah, sangat bagus

      Delete
  14. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  15. alhamdulillah ilmu baru..
    keren sekali artikel nya mbass, sudah cukup lengkap..
    namun ada yang ingin saya tambahakan mengenai mekanisme bakteri ini dalam meningkatkan mutu filet ikan nila merah inni.Hasil percobaan menunjukkan bahwa jumlah sel L. plantarum sebanyak 8,81 log sel/ml dan lama perendaman 10 menit mampu mempertahankan mutu fillet nila merah selama 12 hari penyimpanan pada suhu 5°C–10°C dengan karakteristik daging berwarna putih opaque agak merah muda dan agak cerah, darah pada gurat sisi berwarna merah agak kecoklatan, dan bau khas hilang namun belum tercium bau busuk. Fillet ini juga memiliki jumlah asam laktat terbanyak 0,54% dan nilai pH terendah 5,23 pada hari ke-7 serta bakteri asam laktat sebanyak 6,00 log koloni/g dan bakteri gram negatif sebanyak 5,51 log koloni/g pada hari ke-12 penyimpanan.
    seperti yang dituliskan pada hasil penelitian http://biologi.fst.unair.ac.id/matkul_S1bio/Semester%20genap/Mikro.Terapan/Bahan%20Kuliah%20Mikroter/PERANAN%20BAKTERI%20ASAM%20LAKTAT.pdf

    ReplyDelete
  16. Saya akan menambahkan sedikit informasi, L. plantarum memiliki genom yang relatif besar dibandingkan dengan Lactobacillus sp lainnya. Genomnya terdiri dari 3,3 Mb kromosom melingkar, yang merupakan genom terbesar dari bakteri asam laktat. Genom L. plantarum terdiri dari lima operon rRNA, yang merata di seluruh kromosom. Sebanyak 62 tRNA. Selengkapnya bisa dibaca di https://microbewiki.kenyon.edu/index.php/Lactobacillus_plantarum_and_its_biological_implications

    ReplyDelete
    Replies

    1. thank you very useful supplemental information

      Delete
  17. Artikelnya bagus kak.... seperti yang sudah dipaparkan diatas bahwa "Sebuah studi menarik telah menyelidiki potensi cara-cara baru untuk menurunkan kolesterol, menggunakan bakteri probiotik."
    yang ingin saya tanyakan bagaimana cara kerja bakteri probiotik seperti Lactobacillus plantarum (L. plantarum) ini dalam menurunkan kolesterol? Terimakasih^_^

    ReplyDelete
    Replies
    1. saya ingin mencoba membantu menjawab pertanyaan dari kaka epi, mengenai cara kerja bakteri Lactobacillus plantarum dalam menurunkan kolesterol. Selanjutnya bakteri asam laktat (BAL) memproduksi enzim bile salt hydrolase (BSH) yang mengakibatkan dekonjugasi garam empedu. BSH mengakibatkan asam empedu terkonjugasi sehingga tidak mudah diserap oleh usus halus dan dibuang lewat faeces. Akibatnya jumlah asam
      empedu yang kembali ke hati menjadi berkurang. Untuk menyeimbangkan jumlah asam empedu maka diambil kolesterol tubuh sebagai prekursor
      sehingga kadar kolesterol menjadi berkurang. Hal ini mencegah penyakit degeneratif seperti penyakit jantung koroner dan tekanan darah tinggi.

      selengkpnya bisa dibaca di http://pascapanen.litbang.pertanian.go.id/assets/media/publikasi/.../2009_10.pdf

      Delete

    2. thank you very useful supplemental information

      Delete
  18. Assalamu'alaikum..
    Menurut Suriawiria, 1983, BAL dapat menghasilkan hidrogen peroksida yang dapat berfungsi sebagai antibakteri. Tolong jelaskan lebih detail apa yang dimaksud dengan kalimat tersebut?
    Terimakasih..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Pertanyaan yang bagus, bakteriosin atau antibakteri yang dihasilkan oleh L.plantarum berfungsi untuk menghambat pertumbuhan bakteri pathogen seperti Salmonella dan E.coli (Silalahi, 2000), mungkin itu sedikit jawaban yang bisa saya jawab, mungkin dari yang lain bisa menambahkan

      Delete
  19. sedikit ingin berbagi informasi dari agen distributor bioterra https://id-id.facebook.com/permalink.php?story_fbid=216905515075311&id=198572996908563
    Lactobacillus plantarum menghasilkan asam laktat di saluran pencernaan. Penelitian menunjukkan bahwa Lactobacillus plantarum membantu mengurangi perut kembung. Spesies probiotik ini juga membantu penyerapan vitamin dan antioksidan serta menghilangkan komponen beracun dari makanan.

    ReplyDelete
    Replies

    1. thank you very useful supplemental information

      Delete
  20. Sedikit menambahkan info untuk artikelnya kaka Baskoro, ternyata selain pada filet ikan Nila, bakteri ini bisa juga lohhh untuk fermentasi Peda ikan Kembung.
    Peda merupakan salah satu bahasa Indonesia produk fermentasi ikan yang dibuat dari ikan kembung (Rastrelliger neglectus) dengan penambahan konsentrasi garam yang tinggi (sampai 30%).
    Tujuan penelitian ini adalah untuk obserb efek Lactobacillus plantarum budaya FNCC 0364 (diisolasi dari udang yang difermentasi / terasi) dalam fermentasi peda dalam meningkatkan kualitas produk.
    Hasil penelitian menunjukkan bahwa peda yang dibuat oleh inokulasi Lactobacillus plantarum FNCC 0364 mampu mengurangi Coliform.
    info selanjutnya bisa dilihat di sini yaa --> http://journal.usm.ac.id/jurnal/teknologi-pangan-dan-hasil-pertanian/75/detail/ Terimakasih.

    ReplyDelete
    Replies

    1. thank you very useful supplemental information

      Delete
  21. Artikel yang sangat menarik dan menambah ilmu baru seputar bakteri non-fotosintetik. Disini saya akan menambahkan mengenai peranan Lactobacillus plantarum. Lactobacillus mampu menurunkan kadarlemak dengan diabsorpsi sebagai sumber energi untuk pertumbuhan. Di samping itu L. plantarum
    mampu mensintesis lemak (Moat dan Foster, 1997).
    Untuk lebih jelasnya silahkan merujuk pada (http://biosains.mipa.uns.ac.id/C/C0101/C010101.pdf)

    ReplyDelete
  22. artikelnya sangat bagus namun lebih bagus lagi kalau disertakan materi tentang pengaruh negatif dari bakteri Lactobacillus plantarum dan cara pencegahan pengaruh negatif dari bakteri tersebut,
    yuk mari sama sama belajar dan menambah ilmu. :)

    ReplyDelete